Rabu, 24 September 2008 | 08:12 WIB
JAKARTA, RABU — Gonjang-ganjing masuknya susu beracun asal China di pasar dalam negeri membuat pemerintah kian waspada. Selasa (23/9), pemerintah menggelar rapat koordinasi guna membahas masalah ini.
Rapat yang berlangsung di kantor Departemen Perdagangan itu melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), produsen makanan dan minuman, serta Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman (PIPIMM). Sumber Kontan membisikkan bahwa rapat memutuskan menghentikan pemberian izin impor susu asal China.
Selama ini, produk susu yang masuk ke Indonesia harus mendapatkan label ML (makanan luar) dari Badan POM. Setelah mengantongi label ML, maka Depdag mengeluarkan izin impornya. Label ML adalah bukti bila suatu produk impor layak dikonsumsi dari segi kesehatan.
Masih menurut sumber Kontan, Badan POM juga meminta seluruh kantor dinasnya di daerah memantau langsung ke lapangan guna menelusuri kemungkinan produk susu China telah masuk ke Indonesia. "Dalam rapat kami ingin mengetahui langkah apa saja yang telah dilakukan," ujar sumber tersebut.
Selain itu, sumber tadi mengatakan, pemerintah akan meminta pengusaha ritel mengidentifikasi produk yang kemungkinan mengandung susu impor dari China. Bila ditemukan, produk tersebut harus dipisahkan dan diambil demi keamanan konsumen.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Lily S Sulistyowati mengatakan, pihaknya bakal menarik 28 produk makanan dan minuman berbahan bahan baku susu. "Kami sudah minta pihak ritel menarik produk itu untuk kami periksa," ujar Lily.
Patut diketahui, saat ini pemerintah sudah menerima daftar 12 produsen susu tercemar dari Pemerintah China. Sumber Kontan mengaku, daftar produsen susu tercemar kemungkinan bertambah. Selain dari Pemerintah China, perwakilan Republik Indonesia di China juga turut ikut mengirimkan daftar susu tercemar kepada pemerintah. Daftar itu menjadi patokan pemerintah dalam memantau susu berbahaya dari China.
Ketua Bidang Regulasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengaku mengetahui empat dari 12 produsen susu tercemar tersebut. Keempatnya adalah Sanlu Group, Inner Mongolia (masuk dalam Yi LI Industrial Group), China Mengniu Diary, dan Bride Diary. (Nurmayanti,Rella Shaliha )
JAKARTA, RABU — Gonjang-ganjing masuknya susu beracun asal China di pasar dalam negeri membuat pemerintah kian waspada. Selasa (23/9), pemerintah menggelar rapat koordinasi guna membahas masalah ini.
Rapat yang berlangsung di kantor Departemen Perdagangan itu melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), produsen makanan dan minuman, serta Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman (PIPIMM). Sumber Kontan membisikkan bahwa rapat memutuskan menghentikan pemberian izin impor susu asal China.
Selama ini, produk susu yang masuk ke Indonesia harus mendapatkan label ML (makanan luar) dari Badan POM. Setelah mengantongi label ML, maka Depdag mengeluarkan izin impornya. Label ML adalah bukti bila suatu produk impor layak dikonsumsi dari segi kesehatan.
Masih menurut sumber Kontan, Badan POM juga meminta seluruh kantor dinasnya di daerah memantau langsung ke lapangan guna menelusuri kemungkinan produk susu China telah masuk ke Indonesia. "Dalam rapat kami ingin mengetahui langkah apa saja yang telah dilakukan," ujar sumber tersebut.
Selain itu, sumber tadi mengatakan, pemerintah akan meminta pengusaha ritel mengidentifikasi produk yang kemungkinan mengandung susu impor dari China. Bila ditemukan, produk tersebut harus dipisahkan dan diambil demi keamanan konsumen.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Lily S Sulistyowati mengatakan, pihaknya bakal menarik 28 produk makanan dan minuman berbahan bahan baku susu. "Kami sudah minta pihak ritel menarik produk itu untuk kami periksa," ujar Lily.
Patut diketahui, saat ini pemerintah sudah menerima daftar 12 produsen susu tercemar dari Pemerintah China. Sumber Kontan mengaku, daftar produsen susu tercemar kemungkinan bertambah. Selain dari Pemerintah China, perwakilan Republik Indonesia di China juga turut ikut mengirimkan daftar susu tercemar kepada pemerintah. Daftar itu menjadi patokan pemerintah dalam memantau susu berbahaya dari China.
Ketua Bidang Regulasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengaku mengetahui empat dari 12 produsen susu tercemar tersebut. Keempatnya adalah Sanlu Group, Inner Mongolia (masuk dalam Yi LI Industrial Group), China Mengniu Diary, dan Bride Diary. (Nurmayanti,Rella Shaliha )