Membaca judulnya saja pasti para younger girls bingung kan. Bertanya-tanya dalam hati, metanoiac itu apaan sih? Apakah sejenis logamkah atau gas beracunkah? Yah, selintas memang mirip metal (logam) dan metana (biogas).
Mau tahu metanoiac? Beneran nih? Metanoiac tuh berasal dari bahasa seribu dewa alias Yunani yakni meta dan nous/noos. Meta berarti perubahan, nous/noos berarti pikiran. Kalau digabungkan metanoiac bermakna kemampuan pengubah pemikiran.
Metanoiac sering dikaitkan dengan salah satu model kepemimpinan transformasional atau penerobos. Nyontek perkataan Sarros dan Buchatsky (1996), seorang pemimpin penerobos mampu membawa perubahan yang mendasar dan besar dalam kehidupan pengikut di sekitarnya karena memiliki pemikiran 'metanoiac'. Pemimpin tipe ini nih punya talenta untuk mengubah individu be asa (baca biasa : red) to be the best.
Model kepemimpinan metanoiac ini mempunyai empat dimensi yang disebut "the four I's". Girls bisa menyingkatnya menjadi empat I yaitu; Idealized influence (pengaruh ideal), Inspirational Motivation (motivasi inspirasi), Intellectual Stimulation (stimulasi intelektual), dan Individualized Consideration (mempertimbangkan orang lain).
Performa pemimpin metanoiac dengan dimensi empat I bisa kita lihat dari kharismanya yang tinggi, perilaku yang membuat para bawahannya mengagumi, menghormati dan sekaligus mempercayai. Pemimpin metanoiac bisa menunjukkan komitmen dan menggugah spirit, optimisme serta antusiasme orang. Pemimpin tipe transformasional ini punya kemampuan menumbuhkan ide-ide baru, memberi solusi kreatif terhadap setiap persoalan. Pokoknya open mind dan dinamis gitu deh. Dia juga sosok yang rendah hati selalu mendengarkan penuh perhatian masukkan-masukkan orang lain serta selalu memperhatikan kebutuhan orang lain.
Ngomong-ngomong soal kepemimpinan nih, bukan monoton miliknya kaum adam aja lho. Catet sabda Rasulullah SAW, "Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap dari kamu akan dipersoalkan tentang mereka apa yang dia pimpin." So, setiap diri kita ini adalah pemimpin minimal untuk diri sendiri. Termasuk kita juga kaum hawa kan. Tul nggak, non?!
***
Syarat Jadi Perempuan Metanoiac
Sayangnya untuk bisa jadi perempuan metanoiac tuh nggak gampang. Tapi don't be sad. Semua orang bisa kok! Termasuk sohib semua asal berusaha memenuhi beberapa syarat pembangun dimensi empat I. Persyaratan tersebut diantaranya punya worldview, nilai-nilai pribadi, motivasi, pengetahuan mengenai 'industri' dan organisasi, punya relasi kuat dalam 'industri' dan organisasi, dan punya kemampuan manajerial.
Selain itu, dia juga mengantongi sederet reputasi serta catatan rekor prestasi dibidangnya. Sedang yang dimaksud 'industri' atau organisasi yakni amanah yang kita emban saat ini. Misalnya, kamu seorang muslimah sekaligus pelajar, ibu rumah tangga, anggota masyarakat, direktur sebuah perusahaan, karyawan, kepala rohis keputrian dan sebagainya.
Dari sekian persyaratan tersebut, poin terpenting yang kudu dimiliki sosok perempuan metanoiac ialah worldview atau cara pandang dalam melihat dunia yang kemudian dijadikan prinsip hidup. Cara pandang ini bakal menentukan sikap, perilaku dan perasaan kamu terhadap segala sesuatu peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Ketika kamu melihat dengan cara berbeda, maka akan berfikir dengan cara berbeda, merasa dengan cara yang berbeda dan berperilaku berbeda pula.
Begitu pentingnya sebuah worldview bagi kehidupan seseorang, menjadikannya sebagai syarat pertama yang akan mendasari syarat-syarat berikutnya. Worldview akan mempengaruhi niatan dan arah nilai-nilai serta motivasi seseorang dalam berbuat. Oleh karenanya, perempuan metanoiac selalu berusaha menjadikan prinsip worldview-nya sebagai pusat kebenaran. Dia punya visi, misi, tujuan hidup, dan standar yang jelas sesuai worldview. Tak mudah terombang-ambing oleh keadaan yang akan menggoyahkan prinsip hidupnya. Dia merupakan trend setter dan idol orang-orang sekitarnya. Bagi seorang muslimah, worldview-nya tentu saja cara pandang berdasarkan kacamata Islam.
Nena Herlina, peraih Ummi Award tahun 2002 salah satu contoh perempuan metanoiac, Ibu 7 anak ini aktif mengisi berbagai pengajian, dan bekerja sebagai Kepala Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Uswatun Hasanah. Kewajiban rumah tangga, kerja, organisasi, tak mematahkan semangatnya untuk berkontribusi dalam perubahan masyarakat yang islami.
Syahrazad Al Bahry, dengan motto hidup mengabdi pada umat sepanjang hidup, ia aktif terjun di berbagai kegiatan sosial keislaman. Pada tahun 1987, Syahrazad mempelopori berdirinya yayasan Al-Mustadh'afiin yang kini mempunyai 18 cabang tersebar di Jakarta. Perempuan kelahiran 11 November 1955 ini juga aktif di Al Irsyad, Forum Ukhuwah Muslimat Indonesia (FUMI) dan Muslimah Peduli Umat (MPU).
Beberapa sosok perempuan-perempuan metanoiac yang bisa kita contoh yakni, Anaway Irianti Mnsur (istri Anis Matta), Helvi Tiana Rosa (penulis dan sastrawati), Asma Nadia, Ridha Salamah (Sekretaris Jenderal MPU dan anggota MUI Pusat), Yoyoh Yusroh (anggota DPR) dan tentu saja semua para shahabiyah.
So, kalau girls ternyata masih mudah terpengaruh lingkungan seperti ngikutin trend mode barat yang berubah-ubah, plin plan dalam bersikap, mengejar kebahagian materi semata, terasa hampa, ngikutin kemana air mengalir, hura-hura serasa nggak punya tujuan hidup. Or hidup untuk having fun aja berlepas dari aturan Allah. Girls, perlu meninjau ulang worldview kamu. Jangan-jangan worldviewnya bukan Islam lagi, but yang lain. Karena perempuan metanoiac Islam tak seperti itu. Mungkin girls, perempuan tipikal metanoiac berbasis sekularisme, liberalisme atau materialistik and the others deh. So be careful ya. [Sabili-02/2006]
Mau tahu metanoiac? Beneran nih? Metanoiac tuh berasal dari bahasa seribu dewa alias Yunani yakni meta dan nous/noos. Meta berarti perubahan, nous/noos berarti pikiran. Kalau digabungkan metanoiac bermakna kemampuan pengubah pemikiran.
Metanoiac sering dikaitkan dengan salah satu model kepemimpinan transformasional atau penerobos. Nyontek perkataan Sarros dan Buchatsky (1996), seorang pemimpin penerobos mampu membawa perubahan yang mendasar dan besar dalam kehidupan pengikut di sekitarnya karena memiliki pemikiran 'metanoiac'. Pemimpin tipe ini nih punya talenta untuk mengubah individu be asa (baca biasa : red) to be the best.
Model kepemimpinan metanoiac ini mempunyai empat dimensi yang disebut "the four I's". Girls bisa menyingkatnya menjadi empat I yaitu; Idealized influence (pengaruh ideal), Inspirational Motivation (motivasi inspirasi), Intellectual Stimulation (stimulasi intelektual), dan Individualized Consideration (mempertimbangkan orang lain).
Performa pemimpin metanoiac dengan dimensi empat I bisa kita lihat dari kharismanya yang tinggi, perilaku yang membuat para bawahannya mengagumi, menghormati dan sekaligus mempercayai. Pemimpin metanoiac bisa menunjukkan komitmen dan menggugah spirit, optimisme serta antusiasme orang. Pemimpin tipe transformasional ini punya kemampuan menumbuhkan ide-ide baru, memberi solusi kreatif terhadap setiap persoalan. Pokoknya open mind dan dinamis gitu deh. Dia juga sosok yang rendah hati selalu mendengarkan penuh perhatian masukkan-masukkan orang lain serta selalu memperhatikan kebutuhan orang lain.
Ngomong-ngomong soal kepemimpinan nih, bukan monoton miliknya kaum adam aja lho. Catet sabda Rasulullah SAW, "Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap dari kamu akan dipersoalkan tentang mereka apa yang dia pimpin." So, setiap diri kita ini adalah pemimpin minimal untuk diri sendiri. Termasuk kita juga kaum hawa kan. Tul nggak, non?!
***
Syarat Jadi Perempuan Metanoiac
Sayangnya untuk bisa jadi perempuan metanoiac tuh nggak gampang. Tapi don't be sad. Semua orang bisa kok! Termasuk sohib semua asal berusaha memenuhi beberapa syarat pembangun dimensi empat I. Persyaratan tersebut diantaranya punya worldview, nilai-nilai pribadi, motivasi, pengetahuan mengenai 'industri' dan organisasi, punya relasi kuat dalam 'industri' dan organisasi, dan punya kemampuan manajerial.
Selain itu, dia juga mengantongi sederet reputasi serta catatan rekor prestasi dibidangnya. Sedang yang dimaksud 'industri' atau organisasi yakni amanah yang kita emban saat ini. Misalnya, kamu seorang muslimah sekaligus pelajar, ibu rumah tangga, anggota masyarakat, direktur sebuah perusahaan, karyawan, kepala rohis keputrian dan sebagainya.
Dari sekian persyaratan tersebut, poin terpenting yang kudu dimiliki sosok perempuan metanoiac ialah worldview atau cara pandang dalam melihat dunia yang kemudian dijadikan prinsip hidup. Cara pandang ini bakal menentukan sikap, perilaku dan perasaan kamu terhadap segala sesuatu peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Ketika kamu melihat dengan cara berbeda, maka akan berfikir dengan cara berbeda, merasa dengan cara yang berbeda dan berperilaku berbeda pula.
Begitu pentingnya sebuah worldview bagi kehidupan seseorang, menjadikannya sebagai syarat pertama yang akan mendasari syarat-syarat berikutnya. Worldview akan mempengaruhi niatan dan arah nilai-nilai serta motivasi seseorang dalam berbuat. Oleh karenanya, perempuan metanoiac selalu berusaha menjadikan prinsip worldview-nya sebagai pusat kebenaran. Dia punya visi, misi, tujuan hidup, dan standar yang jelas sesuai worldview. Tak mudah terombang-ambing oleh keadaan yang akan menggoyahkan prinsip hidupnya. Dia merupakan trend setter dan idol orang-orang sekitarnya. Bagi seorang muslimah, worldview-nya tentu saja cara pandang berdasarkan kacamata Islam.
Nena Herlina, peraih Ummi Award tahun 2002 salah satu contoh perempuan metanoiac, Ibu 7 anak ini aktif mengisi berbagai pengajian, dan bekerja sebagai Kepala Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Uswatun Hasanah. Kewajiban rumah tangga, kerja, organisasi, tak mematahkan semangatnya untuk berkontribusi dalam perubahan masyarakat yang islami.
Syahrazad Al Bahry, dengan motto hidup mengabdi pada umat sepanjang hidup, ia aktif terjun di berbagai kegiatan sosial keislaman. Pada tahun 1987, Syahrazad mempelopori berdirinya yayasan Al-Mustadh'afiin yang kini mempunyai 18 cabang tersebar di Jakarta. Perempuan kelahiran 11 November 1955 ini juga aktif di Al Irsyad, Forum Ukhuwah Muslimat Indonesia (FUMI) dan Muslimah Peduli Umat (MPU).
Beberapa sosok perempuan-perempuan metanoiac yang bisa kita contoh yakni, Anaway Irianti Mnsur (istri Anis Matta), Helvi Tiana Rosa (penulis dan sastrawati), Asma Nadia, Ridha Salamah (Sekretaris Jenderal MPU dan anggota MUI Pusat), Yoyoh Yusroh (anggota DPR) dan tentu saja semua para shahabiyah.
So, kalau girls ternyata masih mudah terpengaruh lingkungan seperti ngikutin trend mode barat yang berubah-ubah, plin plan dalam bersikap, mengejar kebahagian materi semata, terasa hampa, ngikutin kemana air mengalir, hura-hura serasa nggak punya tujuan hidup. Or hidup untuk having fun aja berlepas dari aturan Allah. Girls, perlu meninjau ulang worldview kamu. Jangan-jangan worldviewnya bukan Islam lagi, but yang lain. Karena perempuan metanoiac Islam tak seperti itu. Mungkin girls, perempuan tipikal metanoiac berbasis sekularisme, liberalisme atau materialistik and the others deh. So be careful ya. [Sabili-02/2006]