GAZA, SENIN — Pasukan keamanan Hamas membebaskan 35 anggota kelompok Fatah dari penjara sebagai iktikad baik menyambut Idul Fitri. Hamas dan Fatah saling bermusuhan meskipun keduanya adalah kelompok perlawanan Israel.
Salah seorang yang dibebaskan adalah Mohammed al-Qidwa, Gubernur Jalur Gaza sebelum Hamas menguasai wilayah itu. Ia telah mendekam tiga bulan di penjara. "Penangkapan-penangkapan politis di seluruh daerah Pemerintah Palestina harus berakhir," kata Qidwa kepada Reuters setelah ia meninggalkan penjara.
Hamas menyebut orang-orang Fatah yang ditahannya itu sebagai penjahat biasa dan membantah penangkapan-penangkapan tersebut bermotif politik. Ehab el-Ghsain, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina yang dipimpin Hamas di Jalur Gaza, mengatakan, ke-35 tahanan itu dibebaskan untuk memperingati Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Juga untuk mendorong tercapainya perdamaian yang diprakarsai Mesir.
Fatah menyatakan, Hamas menangkap ratusan anggotanya di Jalur Gaza sejak pengambilalihan wilayah itu tahun 2007 dan sedikitnya 150 orang masih dipenjara. Hamas mengatakan, sekitar 300 anggota mereka ditangkap oleh Fatah di Tepi Barat dalam setahun ini dan separuh dari mereka masih ditahan.
Kepala Intelijen Mesir Omar Suleiman mengadakan perundingan-perundingan rekonsiliasi terpisah dengan kelompok-kelompok Palestina dalam sebulan ini dan bertemu dengan delegasi Fatah pada pekan lalu. Ia dijadwalkan bertemu dengan utusan-utusan Hamas pada 8 Oktober.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza, Juni tahun lalu, setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/29/04571674/idul.fitri.hamas.bebaskan.35.anggota.fatah
Salah seorang yang dibebaskan adalah Mohammed al-Qidwa, Gubernur Jalur Gaza sebelum Hamas menguasai wilayah itu. Ia telah mendekam tiga bulan di penjara. "Penangkapan-penangkapan politis di seluruh daerah Pemerintah Palestina harus berakhir," kata Qidwa kepada Reuters setelah ia meninggalkan penjara.
Hamas menyebut orang-orang Fatah yang ditahannya itu sebagai penjahat biasa dan membantah penangkapan-penangkapan tersebut bermotif politik. Ehab el-Ghsain, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina yang dipimpin Hamas di Jalur Gaza, mengatakan, ke-35 tahanan itu dibebaskan untuk memperingati Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Juga untuk mendorong tercapainya perdamaian yang diprakarsai Mesir.
Fatah menyatakan, Hamas menangkap ratusan anggotanya di Jalur Gaza sejak pengambilalihan wilayah itu tahun 2007 dan sedikitnya 150 orang masih dipenjara. Hamas mengatakan, sekitar 300 anggota mereka ditangkap oleh Fatah di Tepi Barat dalam setahun ini dan separuh dari mereka masih ditahan.
Kepala Intelijen Mesir Omar Suleiman mengadakan perundingan-perundingan rekonsiliasi terpisah dengan kelompok-kelompok Palestina dalam sebulan ini dan bertemu dengan delegasi Fatah pada pekan lalu. Ia dijadwalkan bertemu dengan utusan-utusan Hamas pada 8 Oktober.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza, Juni tahun lalu, setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/29/04571674/idul.fitri.hamas.bebaskan.35.anggota.fatah